preloader

(Kisah teladan) Keajaiban Sedekah

Ada seorang ASN bernama Budi yang sedang kesulitan ekonomi sehingga dia berniat menjual 80 bungkus ta’jil buatan istrinya di kantor. Sampai kantor dengan membawa ta’jil dia semangat promosiin ke ruangan-ruangan, tapi gak ada yang nanggapi sampai waktu pulang gak ada yang beli ta’jilnya. Perlahan Budi menghela nafas dan menitikkan air mata.

Tapi hanya beberapa menit. Kemudian dia langsung hapus airmatanya dan melangkah keluar. Di luar dia lihat ada 5 satpam dikasihnyalah 5 ta’jil gratis, bahkan ketika satpam tau ta’jil nya gak laku dan mau bayar, dia menolak. Kemudian dia mampir di masjid untuk ashar, selesai ashar dia serahkan seluruh ta’jil ke pengurus masjid untuk buka puasa gratis.

Tindakan itu membuat pengurus masjid mencatat nama, nomor telepon, alamat. Hanya satu pesannya bahwa dia gak mau diumumkan namanya. Sesampai di rumah dia disambut istri yang girang lihat dia gak bawa pulang ta’jil, tapi heran melihat suaminya Budi lesu.

“Kenapa bang. Kan ta’jilnya habis.”

“Iya habis. Tapi Ndak ada duitnya.”

“Lho kok bisa? Pada ngutang?”

Istrinya mulai lesu juga.

“Bukan. Gak ada yang beli di kantor. Jadi 5 kukasih satpam 75 ku kasih mesjid”.

“Oh”

Muka kecewa istri buat Budi makin teriris. Tapi tak lama kemudian istrinya berwajah cerah lagi.

“Gak apa-apalah bang. Belum rejeki, kita diminta menjamu tamu Allah. Yuk siap-siap bentar lagi magrib”.

Takjub Budi melihat keikhlasan istrinya.

Setelah selesai tarawih tiba-tiba ada telepon masuk dari nomor yang tidak dikenal.

Diangkat Budi

“Assalamualaikum”

“Waalaikumsalam warahmatullahi Wabarokatuh. Apa benar ini bapak yang tadi ngasih ta’jil ke mesjid?”

“Benar pak ada yg bisa saya bantu?”

“Tadi kebetulan kami mampir masjid. Gak kekejar buka di rumah saya. Saya makan bubur sumsumnya. Istri makan bubur ketan hitamnya. Enaaaak banget.”

“Alhamdulillah pak. Terimakasih”.

“Nah mulai besok sampai tamat Ramadhan saya pesen 1000 ta’jil tiap hari. Bisa?”

Budi terkejut. Dan berteriak Allahu Akbar dalam hati. Gemetar dirinya. Ta’jil yang dianggap gak laku malah mendatang customer yang dasyat.

“Bi..bisa pak. Tapi maaf keuangan saya lagi terpuruk. Modal untuk 1000 hari I aja gak ada”.

“Tenang. Karkulasi semua. Minta rekening. Saya bayar cash untuk 28 hari”.

“Ya Allah ini saya tidak mimpi kan pak.”

Ketawa yang di seberang.

“Oya ta’jil akan dijemput supir dan pegawai saya. Kalian cuma buat aja”

“Terima kasih yang tak terhingga pak. Semoga Jannah untuk Bapak”.

Telepon ditutup. Dan dia menghitung semua kebutuhan kemudian hitungan di foto dan dia kirim ke nomor bapak dermawan tadi berikut rekeningnya.

10 menit kemudian notifikasi dari e-banking nya.

Masya Allah sudah masuk uang puluhan juta yang tadi dia tulis.

MATEMATIKA ALLAH MEMANG TAK PERNAH KITA TAHU

DASYATNYA SEDEKAH

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *