Pikiran negatif sama seperti burung, kita tidak dapat menghentikannya untuk terus terbang di sekitar kita, tetapi kita bisa menghentikannya ketika dia mau membuat sarang di kepala kita
Seorang pria tersesat di gurun pasir, dia hampir mati kehausan dan akhirnya dia tiba di sebuah rumah kosong. Di depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh, terdapat sebuah pompa. Segera dia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga, tetapi tidak ada air yang keluar. Lalu, dia melihat ada kendi di sebelah pompa itu dengan centong di sampingnya dan ditempeli tulisan: “Sahabat, pompa ini harus dipancing dengan air terlebih dahulu dengan menggunakan centong di sebelah. Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi.”
Dia lalu membuka penutup kendi dan mendapati kendi itu penuh berisi air. “Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa? Bagaimana kalau tidak berhasil? Bagaimana jika airnya tidak keluar? Bagaimana kalau gagal sementara perjalanan saya masih jauh? Bukankah lebih aman kalau airnya saya minum dan sisanya saya bawa? Mengapa saya harus mengikuti instruksi bodoh itu?”
Berbagai pikiran negatif mulai memenuhi benaknya. Akhirnya dia memutuskan untuk mengambil kendi tersebut dengan maksud meminum airnya sebagian dan membawa kendinya pergi. Namun baru saja dia mengangkat kendi tersebut tinggi-tinggi, sebelum mulut kendi bertemu bibir mulutnya, tiba-tiba “ PRAAAAAK!” Kendi itu pecah berkeping-keping dan airnya tumpah semua.
Rupanya di bawah kendi ada pengait dan pada pengait tersebut diikatkan sebuat kawat baja yang halus tujuannya agar kendi tersebut tidak ada yang membawa pergi. Namun, karena dia terburu-buru dan begitu semangatnya mengangkat kendi akhirnya kendi malah pecah! Orang itu pun hanya bisa terperangah melihat situasi itu. Belum ada setetes air pun masuk ke tenggorokannya, kendi sudah pecah. Dia hanya bisa menyesali dirinya, mengapa tidak mengikuti instruksi di kertas tersebut. Sekarang dia tidak mempunyai air sama sekali sementara perjalanan masih jauh.
Sobat cerdas, seringkali kita seperti itu. Selalu berpikiran negatif dan tidak percaya terhadap informasi yang disampaikan kepada kita. Ingin hidupnya berubah tetapi tidak ada upaya dan melakukan kesalahan yang sama. Cara berpikir seperti itu salah ya sobat cerdas. Tony Buzan dalam bukunya Map of Mind menceritakan cara berpikir kitalah yang membuat hidup kita tidak berubah bahkan semakin susah. Jika kamu mau berubah hidup, rubahlah cara berpikirmu. Buang jauh-jauh pikiran negatif, cermati setiap informasi, dengarkan infonya secara lengkap, cari tau siapa yang sudah sukses di bidang itu dan belajar kepada orang tersebut.
