preloader

Kesehatan Mental Itu Penting

Jagalah dirimu!

Kamu tahukah sobat cerdas bahwa kesehatan mentalmu jauh lebih penting dari jabatan, nilai, gaji besar, omongan keluarga, standar sosial, tuntutan pasangan, sosial media dan sebagainya.

Kesehatan mental adalah  kesehatan keseluruhan cara kamu berpikir, mengstur perasaan dan berperilaku. Beberapa gejala gangguan kesehatan mental yang kerap muncul bisa saja terjadi pada usia muda dan tua, seperti pola tidur mulai terganggu, overthinking, tidak mau bertemu siapa siapa, mudah marah, depresi, cepat panik, kecemasan yang berlebihan dan tidak percaya diri.

Hari Kesehatan Mental Dunia atau Hari Kesehatan Jiwa Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Oktober yang dibentuk dan dideklarasikan langsung oleh World Federation of Mental Health (WFMH). Kesehatan mental merupakan bagian yang sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang secara menyeluruh. Orang tua punya peran penting dalam mendukung kesehatan mental buah hatinya. Mengasuh dan merawat anak dengan penuh kasih sayang sama dengan membangun fondasi yang kuat bagi anak agar ia dapat mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang dibutuhkannya untuk hidup bahagia, sehat, dan sejahtera.

Hari Kesehatan Mental Sedunia diciptakan pada tahun 1992 lewat itikad baik WFMH yang dipimpin oleh Wakil Sekretaris Jenderal yang menjabat saat itu, Richard Hunter. Dibentuknya Hari Kesehatan Mental Sedunia ini memiliki tujuan utama untuk mengadvokasi dan mensosialisasikan perihal kesehatan mental secara menyeluruh. WFMH menilai bahwa mereka perlu bertindak dalam skala global guna menyelesaikan krisis masalah kesehatan mental yang muncul di berbagai negara.

Oleh karena itu, siapapun diminta harus peduli pada kesehatan mental, apalagi dengan kondisi pandemi saat ini. Tidak hanya ditanggung oleh pemerintah saja, akan tetapi juga masyarakat umum. Organisasi kesehatan dunia pun telah membenarkan, bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak krisis global dalam hal kesehatan mental, memicu tekanan jangka pendek serta jangka panjang, hingga merusak kesehatan mental banyak orang. Tidak hanya itu, bila melansir dari laman WFMH global bahwa 75 persen penduduk yang mengalami depresi tidak mendapatkan perawatan yang memadai di negara-negara dengan penghasilan yang tinggi. Kemudian, terdapat angka yang sama pula terjadi pada pengidap gangguan mental yang tidak mendapatkan pengobatan sama sekali di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *