preloader

Kamu Adalah Produk Dari Lingkungan Kamu

Sobat cerdas, pernah mendengar istilah “ Lingkungan sekitarmu mempengaruhi kualitasmu” kan ya ? Ya itu benar sekali. Pergaulan di lingkungan sekitar kita sangat mempengaruhi kualitas diri dan membentuk karakter kita. Baik buruk nya lingkungan dapat kita pilah-pilah ya sobat cerdas.

Kamu dapat memilih lingkungan terbaik bagi pengembangan diri kamu menuju tujuan-tujuan kamu. Analisalah hidup kamu melalui sekitar kamu. Apakah hal-hal di sekitar kamu membantu kamu menuju sukses atau malah membuat kamu menjadi terpuruk. Lingkungan memiliki peranan yang sangat besar bagi manusia termasuk menyangkut tujuan hidupnya. Jika kamu ingin mencapai apa yang kamu capai, pilihlah lingkungan positif yang bisa mendukung tercapainya tujuan yang kamu inginkan. Misalnya saja, kamu bisa memilih teman-teman yang memiliki tujuan hampir sama denganmu sehingga bisa saling menguatkan.

Dalam hal belajar juga demikian. Hendaknya kamu memilih atau berada di lingkungan pertemanan yang sehat dan saling membangun. Gunanya untuk memotivasi kamu dan bersaing secara sehat dan sportif. Ketika kamu berada di lingkungan pertemanan yang sehat, percayalah,  tujuan yang ingin kamu capai akan semakin dekat. Kamu pun dapat mempergunakan waktu kamu dengan baik. Terkadang semangat seseorang mengalami pasang surut. Kadang memiliki semangat tinggi dan terkadang semangatnya turun. Jika ada seseorang yang mau memotivasi kamu, tentunya akan lebih bersemangat. Dengan begitu, mencapai tujuan hidup akan semakin mudah.

            Karakter seseorang terbentuk dari lingkungan yang paling terdekat, yaitu keluarga. Tidak heran jika kamu lihat ada orang yang memiliki karakter baik, maka akan secara spontan kita mengatakan “ Wah, pasti orang tuanya baik nih dan dari keluarga baik. Didikan orang tuanya bagus ya” Karena memang awal mula dari kita lahir, lingkungan terdekat itu yaitu keluarga inti. Lalu seiring berjalan dan tumbuh kembangnya kita, kita akan dipertemukan oleh lingkungan eksternal. Semakin bertambah usia, kita tidak hanya memiliki satu model yaitu orang tua untuk ditiru, tetapi juga bisa belajar meniru dari lingkungan, misalnya televisi, pengasuh, teman-teman di sekolah, teman tetangga, di komunitas dan lain sebagainya.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *