preloader

Filosofi Gelas

Hidup tidak hanya hitam atau putih, kamu memiliki kendali atas pikiranmu.

Seperti gelas, kita punya kesempatan untuk memilih hal apa saja yang mau kita tampung dalam diri. Gelas merupakan wadah untuk menampung zat cair. Bila kita renungkan, apapun yang kita tuang ke dalam gelas tersebut, maka gelas tersebut akan menampungnya. Sama halnya dengan diri sendiri, apapun hal atau informasi dari luar bisa kita tampung dalam diri kita.

Otak manusia sama seperti gelas. Otak akan bermanfaat jika diisi dengan ilmu. Ilmu bisa kita gunakan sebagai dasar pikir kita dalam memperilakukan diri sendiri dan berperilaku di lingkungan sosial. Tidak heran, banyak di dunia ini, orang yang berilmu terbukti telah bermanfaat bahkan mempengaruhi sebagian besar masyarakat dunia.

Setiap gelas pasti mempunyai volume yang terbatas. Sama seperti tubuh kita pasti juga mempunyai batasan. Batasan otak kita untuk menampung dan belajar ilmu terlihat ketika kelelahan. Itu artinya, saat istirahat telah tiba dan boleh berhenti sejenak. Juga ketika volume sudah penuh diisi zat cair, maka zat cair tersebut akan meluber (keluar karena limpahnya) dan membuat daerah di sekitar gelas menjadi basah. Ibarat zat cair yang meluber, maka ilmu yang telah tertampung di otak harus diluberkan ke orang lain. Dibagikan untuk membangun kehidupan orang-orang di sekitar kita,

Bentuk gelas juga bermacam-macam. Sama juga dengan manusia yang memiliki karakter beraneka ragam pula. Kita sebagai manusia harus tetap mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Memang hidup perlu bervariasi, agar berwarna dan menjadi lebih menyenangkan. Nah sobat cerdas juga pasti pernah mendengar filosofi tentang gelas, apakah kamu termasuk ke dalam “gelas setengah penuh” atau “gelas setengah kosong”?. Filosofi ini berbicara tentang cara pandang. Dalam memandang sesuatu jangan hanya fokus pada masalah dan kelemahan, tetapi juga fokus pada solusi dan potensi. Ketika kita melihat gelas, jangan selalu dilihat setengah kosong karena faktanya gelas itu juga setengah terisi.

Cara pandang yang positif akan sangat mempengaruhi efektifitas kerja, bahkan seluruh gerak hidup kita. Melalui cara pandang demikian, secara tidak langsung akan mempengaruhi bagaimana kualitas hidup dan nilai hidup yang dimiliki. Itulah sebabnya mereka yang mempunyai cara pandang positif akan memiliki keinginan untuk melakukan lebih dari yang diminta dan memiliki watak pekerja yang cerdas. Individu yang memiliki cara pandang yang positif, secara pribadi juga akan mampu memetakan kompetensi dan minatnya sehingga dia akan tahu dimana dan bagaimana dia berkembang. Orang yang memiliki cara pandang positif pada umumnya meyakini bahwa menyelesaikan pekerjaan cara hidup bukan bagaimana hidup.

Terkadang yang menjadi persoalan adalah apakah kita telah menampung hal-hal yang baik atau malah hal-hal negatif yang bisa merugikan? Bila yang dituang ke dalam gelas adalah zat cair yang baik untuk kesehatan tentu tidak akan menjadi persoalan. Namun, bagaimana bila yang dituang ke dalam gelas tersebut adalah zat cair yang berisi racun, tentu saja hal ini akan membahayakan diri. Jadi, ketika menampung pilihlah hal-hal yang positif saja ya sobat cerdas.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *