preloader

Exit dalam Bisnis

“Lho kenapa harus exit pak? Apa ndak sayang, kan capek membangunnya?”

Kurang lebih begitu mayoritas respon yang saya jumpai dikalangan pengusaha kita, ketika mendengar  “Exit”  dalam bisnis. Tidak mengejutkan, sebab jual dan beli bisnis memang belum menjadi budaya disini. Seolah bisnis harus dikekepin sendiri atau mati mendahului pemiliknya, dan ini yang paling banyak terjadi.

Apakah Apple, Facebook akan secepat dan sebesar sekarang bila pemiliknya enggak paham “Exit”, begitu juga dengan Google dan Alibaba. Bill gate hanya memiliki 8 persen di Microsoft tapi dari 2,5 triliun USD. Apa artinya 100 persen kalau bernilai sirkon, mending 10 persen tapi bernilai berlian. So, fokus pada nilai perusahaan bukan cuma pada persen saham kepemilikan.

Tingkatkan valuasi perusahaan maka saham paling kecilpun akan bernilai besar “bangunlah bisnis sebagaimana akan kamu miliki selamanya, tetapi bisa kamu jual sewaktu waktu” HT.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *